Selamat Tinggal, (Tradisi) Pembalakan Liar!

Ritno Kurniawan

Padang Pariaman, Sumatera Barat

Gerakan LA Adventure bukan sebatas menyelamatkan hutan. Namun juga tentang merombak pola sosial, serta memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat.

Ritno Kurniawan risau bukan main saat menyadari terjadi ironi di tanah kelahirannya. Masyarakat yang sebenarnya hidup di alam nan indah, namun mandul dalam pengelolaan. Karena itulah, melalui gerakan yang dirintisnya sejak 2013, pria 35 tahun ini menciptakan pola sosial baru. Ia mengubah para pembalak liar menjadi pemandu wisata di Kawasan Ekowisata Nyarai, Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat. Alhasil, selain menjaga alam, perputaran ekonomi masyarakat secara simultan ikut terdampak.
“Jika masyarakat (pesisir) laut makan ikan, maka kami pun ‘makan’ kayu,” kata Ritno tentang filosofi yang turun-temurun dianut oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Memang itu terdengar biasa saja, namun sayangnya, pola salah kaprah yang diterapkan di kawasan Hutan Gamaran, Padang Pariaman, justru mengancam kelestarian alam. Berpuluh tahun, pembalakan liar seakan wajar dijadikan mata pencarian. Ia menambahkan, setiap hari tak kurang dari 10 sampai 15 batang kayu berbagai jenis yang dihanyutkan di sungai.

Sekitar setahun sebelum gerakannya dimulai, Ritno baru saja memutuskan kembali ke desanya setelah menamatkan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Diakuinya, dari sejumlah kawasan wisata di Yogyakarta itu pula inspirasi untuk memperbaiki alam, sekaligus menjadikannya bermanfaat bagi masyarakat timbul.

Pada sebuah hari, ketika tengah menyusuri Hutan Gamaran, Ritno mendapati sejumlah potensi wisata yang menawan, salah satunya Air Terjun Nyarai. Air terjun setinggi delapan meter itu anggun dikawal batu-batu besar serta memiliki kolam air yang jernih. Sejumlah aliran sungai diperhatikannya juga cocok untuk sarana kegiatan arung jeram. Belum lagi ekosistem flora dan faunanya yang sangat kaya.

Pada sebuah hari, ketika tengah menyusuri Hutan Gamaran, Ritno mendapati sejumlah potensi wisata yang menawan, salah satunya Air Terjun Nyarai. Air terjun setinggi delapan meter itu anggun dikawal batu-batu besar serta memiliki kolam air yang jernih. Sejumlah aliran sungai diperhatikannya juga cocok untuk sarana kegiatan arung jeram. Belum lagi ekosistem flora dan faunanya yang sangat kaya.

Air terjun setinggi delapan meter itu anggun dikawal batu-batu besar, serta memiliki kolam air yang jernih.

Berkaca pada kenangannya semasa di Yogyakarta, jelas Ritno heran, “Kenapa tempat sebagus ini tidak dikelola?”
Maka, berangkat dari apa yang disaksikannya saat itu, Ritno lantas berniat menciptakan satu kawasan ekowisata di sana. Ia memulainya dengan membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Lubuk Alung (LA) Adventure pada April 2013.

Namun, sebelum ia berhasil mendirikan Pokdarwis, langkah Ritno di awal tentu tak mudah. Ninik Mamak – sebutan untuk para tokoh adat Minangkabau – sempat pesimistis terhadap idenya. Pikir mereka, mustahil membangun obyek wisata jauh di dalam hutan. Selain itu, para pembalak hutan dan pemuda yang biasa melakukan parkir liar pun dijamin enggan kehilangan pendapatan.

“Setelah melalui berbagai diskusi, saya kemudian bisa meyakinkan Ninik Mamak. Sebab itulah, masyarakat yang lain akhirnya juga ikut mendukung,” kata Ritno.

Sejak saat itu, banyak dampak positif yang ditimbulkan dari adanya Kawasan Ekowisata Nyarai. Paling jelas adalah ketika masyarakat memiliki kesempatan yang lebih luas dalam hal mata pencaharian. Kini mereka tidak hanya bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan membalak kayu, buruh tani, dan tukang ojek. LA Adventure memberdayakan masyarakat sekitar Gamaran sebagai pemandu wisata.
“Dulu kami hanya punya lima tour guide, tapi sekarang sudah 165 orang,” ujar Ritno. Sementara dalam menjaga kelestarian alam, pemahaman masyarakat pun tercerahkan. “Bahwa hutan tidak selamanya tentang kayu, tapi juga air, madu, dan masih banyak lagi potensi yang bisa dimanfaatkan, selama kita terus menjaganya,” ia menambahkan.

Rupanya, di samping kesadaran yang berangsur membaik, terdorongnya ekonomi menjadi isu terpenting untuk masyarakat meninggalkan ‘tradisi’ buruk pembalakan hutan. Masalah ini yang selalu Ritno coba pahami, hingga ia lantas menjadikannya sebagai salah satu strategi dalam upaya menjaga keberlangsungan kegiatan mereka.

Sistem bagi hasil diberlakukan secara adil bersama para stakeholders, terutama pemilik tanah dan masyarakat yang menjadi pemandu wisata. Sebagian pendapatan Kawasan Ekowisata Nyarai juga disisihkan untuk membantu kegiatan lembaga-lembaga desa. “Pola ini saya rangkum di dalam AD-ART Pokdarwis, supaya ada aturan bakunya,” kata Ritno.

Bahwa hutan tidak selamanya tentang kayu, tapi juga air, madu, dan masih banyak lagi potensi yang bisa dimanfaatkan, selama kita terus menjaganya

Sejak 2017, program wisata baru juga sudah dirintis oleh Ritno bersama para pengurus LA Adventure yang lain. Alasan didirikannya unit usaha wisata arung jeram yang memanfaatkan aliran Sungai Batang Anai itu bertujuan pula untuk mendukung Pokdarwis.

Hutan aman, lingkungan terjaga, ekonomi Lubuk Alung pun berkembang. Bahkan, praktik-praktik premanisme dan pungutan liar yang sebelumnya kerap terjadi di sana, kandas oleh maraknya aktivitas. Kini, meski terhambat pandemi Covid-19, kawasan Ekowisata Nyarai mencoba terus bertahan dengan melakukan adaptasi dan sejumlah inovasi. Terdapat lima paket wisata yang bisa memberikan pengalaman menarik untuk para pengunjung, mulai dari trekking, camping, spear fishing, hingga bird watching.

Melalui program ini, selain kami mendapatkan keuntungan, ikan dan habitatnya pun lestari

“Sebelum pandemi, sebenarnya kami punya paket terbaru yang menjadi favorit para wisatawan dari Eropa, yaitu mahseer fly fishing,” ungkap Ritno. Ini merupakan konsep wisata memancing ikan mahseer, di mana setelah berhasil ditangkap, ikan mesti dilepaskan kembali ke air. “Melalui program ini, selain kami mendapatkan keuntungan, ikan dan habitatnya pun lestari,” katanya.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Start typing and press Enter to search