Terbukanya Layanan Keuangan Untuk Perempuan Pengusaha Mikro di Desa

Andi Taufan Garuda Putra

Bogor, Jawa Barat

Sebanyak 588.283 perempuan pengusaha mikro di desa-desa seluruh Indonesia yang selama ini kesulitan mengakses bantuan keuangan kini terbantu dengan kehadiran Amartha Microfinance.

Berawal dari keprihatinannya saat menyaksikan banyak masyarakat miskin dan berpenghasilan rendah yang kesulitan mengakses bantuan keuangan, pada 2009, Andi Taufan Garuda Putra memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya sebagai karyawan IBM Global Business Services, untuk melakukan sesuatu yang lebih bernilai bagi rakyat kecil. Melalui berbagai riset, alumni Manajemen Bisnis ITB lulusan tahun 2008 itu pun akhirnya mendirikan sebuah lembaga keuangan mikro yang diberi nama Amartha Microfinance yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat miskin.

Pria berdarah Bugis yang akrab disapa Taufan ini mengawali impiannya itu di Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor, tepatnya 2010 lalu. “Pada siang hari, di Desa Ciseeng, saya melihat banyak ibu yang sedang menganyam keset dan tikar di halaman rumah mereka. Saya berdialog dengan ibu-ibu dan menemukan bahwa akses permodalan sangat sulit mereka dapatkan untuk mengembangkan usaha,” kata Taufan.

Melalui pendekatan sosial bisnis, Taufan membuatkan lembaga keuangan dengan menggunakan pola pembiayaan kelompok. Para ibu itu diwajibkan membentuk kelompok untuk saling mendukung mengembangkan usaha dan juga membantu bila ada anggota yang mengalami kesulitan dengan tanggung renteng.

Setiap minggu, para ibu diminta berkumpul untuk berbagi pengalaman sekaligus mengumpulkan angsuran. Sesekali, pertemuan mingguan dimanfaatkan untuk memberikan berbagai pelatihan dan literasi keuangan oleh Business Partner (BP) Amartha kepada para perempuan desa. “Lewat pertemuan mingguan, para anggota dapat membangun semangat gotong-royong untuk saling membantu,” ujar Taufan.

“Lewat pertemuan mingguan, para anggota dapat membangun semangat gotong-royong untuk saling membantu,” ujar Taufan.

Andi Taufan Garuda Putra, sedang bersama para anggota Amartha Micro Finance. Kesulitan masyarakat dalam mengakses bantuan keuangan kini dapat teratasi.

Mulanya, Taufan hanya memberikan pinjaman kepada sekitar 20 orang peminjam. Tak disangka, pertumbuhan jumlah peminjam semakin bertambah hingga 200 orang. Pada 2011, ia mulai meluaskan pendanaan untuk desa-desa lain di Bogor. Selain di Ciseeng, Amartha juga mempunyai cabang di Tenjo, Jasinga, Bojong Akbar, dan Kemang. Saat itu, Amartha telah memiliki 40 karyawan. Bahkan sampai 2015, Amartha yang masih berstatus koperasi terus mengembangkan sayapnya hingga mencakup seluruh wilayah Jawa Barat.

Dengan semakin banyaknya nasabah, pada 2016, saat resmi menyandang gelar Master of Public Administration dari Harvard University, Taufan mengubah Amartha dari lembaga keuangan mikro konvensional menjadi peer-to-peer lending yang menghubungkan investor dengan usaha mikro perempuan di pedesaan melalui pemanfaatan teknologi. Perubahan ini membawa Amartha menjadi salah satu fintech lending yang diperhitungkan di Indonesia.

“Adalah impian saya dapat melihat Indonesia yang semakin sejahtera dan merata. Dengan hadirnya Amartha, kita dapat berkontribusi dalam meningkatkan akses pembiayaan sektor UMKM sehingga dapat menciptakan perekonomian yang lebih inklusif di Indonesia,” kata Taufan.

Pada 2017, Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha Bank Mandiri, menyuntikkan dana kepada Amartha. MCI berpartisipasi dengan Lynx Asia Partners, Beenext, dan Midplaza Holding dalam pendanaan tersebut. PT Amartha Mikro Fintek menargetkan dapat menyalurkan dana hingga Rp 2,6 triliun atau meningkat 136,4% pada 2021. Sebelumnya, Amartha telah mendapatkan pendanaan dari perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat, Lendable Inc., sebesar US$ 50 juta atau setara dengan Rp 696 miliar.

Perusahaan yang bergerak untuk segmen pengusaha mikro perempuan ini memiliki target memberikan dana kepada 650 ribu perempuan pengusaha mikro yang ada di pedesaan pada 2021. Jumlah ini secara akumulasi menambah total mitra usaha yang sudah diberdayakan mencapai 1 juta mitra usaha. Ke depan, Amartha berencana memperbesar wilayah untuk penyaluran dana bagi masyarakat di NTT dan NTB. l

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Start typing and press Enter to search