MEMBERIKAN SOLUSI PERMASALAHAN SAMPAH TERLENGKAP DAN TERINTEGRASI

SITI SALAMAH/ WASTE SOLUTION HUB

TANGERANG SELATAN, BANTEN

Waste Solution Hub memiliki visi untuk menjadi platform terlengkap dan terintegrasi sebagai solusi permasalahan sampah di Indonesia.

SAMPAH,  benda yang sudah tidak berguna namun sering malah menjadi biang masalah. Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan pelik di Indonesia. Kesadaran masyarakat yang rendah, kurangnya ketegasan regulasi, serta minimnya pengaplikasian teknologi terkini dan modern menjadikan sampah sebagai masalah yang semakin lama menggunung.

Waste Solution Hub, sebuah inisiatif untuk mendapatkan solusi terkait sampah, mencatat bahwa setiap 20 menit, setara dengan 10 ton truk muatan plastik dibuang ke perairan Indonesia. Di Jakarta, 7.800 ton sampah diproduksi setiap hari. Untuk itu Waste Solution Hub memiliki visi untuk menjadi platform terlengkap dan terintegrasi sebagai solusi permasalahan sampah di Indonesia. 

Menurut Siti Salamah selaku Chief Operating Officer, Waste Solution Hub merupakan kegiatan inovasi sosial yang berfokus pada pengelolaan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban. Selain Siti Salamah, ada lima motor dalam tim utama penggerak Waste Solution Hub. Mereka adalah Ranitya Nurlita, Mohammad Yusuf, M. Arsad, Surya Sastriando, dan Ade Brian.

Program ini melakukan pendekatan sistem teknologi yang terintegrasi dan melibatkan banyak pihak. Waste Solution Hub, yang dilaksanakan sejak pertengahan 2019, terdorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah dan juga kondisi sosial, khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung. 

Waste Solution Hub memiliki beberapa program, yaitu pengelolaan sampah event atau pameran dan cluster perumahan, yang dilakukan dengan proses end-to-end untuk menambah nilai berkelanjutan. Lalu pelatihan intensif pemulung dilakukan untuk memberikan peluang tambahan dan keterampilan melalui pelatihan, kegiatan sukarela, kerajinan, dan peningkatan kapasitas. Kemudian program konsultasi keberlanjutan dilakukan untuk meminimalisir risiko kegagalan sehingga program tetap berkelanjutan.

Waste Solution Hub juga menyiapkan program Prototyping PlasticHub, yang dilakukan dengan mengelola sampah plastik dengan proses end-to-end.

Waste Solution Hub terdorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah dan juga kondisi sosial khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung.

Produk WasteHub akan hadir dengan bentuk pasar online yang memungkinkan perorangan dan pemilik pabrik untuk menjual produk plastik daur ulang mereka di tingkat lokal. Lalu, Program Pengelolaan Sampah Organik akan hadir untuk mengelola sampah organik dengan proses end-to-end. Kemudian Fasilitas Pengelolaan Sampah Terpadu dengan pendekatan teknologi direncanakan hadir dengan tujuan mengelola secara end-to-end sampah organik, membuat kompos organik dan pakan ternak, sampah untuk mitra daur ulang, dan juga learning center.

Program ini memiliki misi membangun sistem persampahan yang lebih efektif dengan melibatkan stakeholder produsen sampah dan bank sampah (perumahan, gedung/institusi, perkantoran, event, institusi pendidikan); edukasi lingkungan sesuai dengan karakteristik masyarakat; meningkatkan kemandirian sosial bagi para pemulung; menghubungkan aktor persampahan melalui sistem terintegrasi; dan memberikan informasi terkait tempat-tempat pengolahan terdekat.

Waste Solution Hub telah mengedukasi lebih dari 23.435 pengunjung. Jumlah sampah yang dikelola saat ini 4.388 kilogram. Kegiatannya dibagi menjadi beberapa lingkup kerja, seperti konsultasi pengelolaan sampah; pengembangan pemulung dengan memberikan keterampilan untuk meningkatkan taraf kehidupan mereka; serta pengelolaan sampah pameran, cluster perumahan, dan institusi.

Waste Solution Hub telah memberdayakan lebih dari 1.222 pemulung di wilayah Tangerang Selatan, melibatkan sekitar 170 sukarelawan, serta memberikan donasi kepada  para pekerja informal (pemulung) di Tangerang dan Jakarta berupa 5.006 paket sembako selama masa pandemi.

Bu Darti & tim Wastehub saat menbagikan makanan kepada warga di sekitar lapak, di kawasan jalan cakra buana Tangsel

Waste Solution Hub terdorong untuk memberikan solusi terkait permasalahan sampah dan juga kondisi sosial khususnya di lingkungan kehidupan para pemulung.

Adapun sembako diperoleh dari sejumlah lembaga dan komunitas yang telah terhubung dengan Waste Solution Hub. Kemudian 120 paket pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan juga memperbaiki tingkat pendidikan pemulung binaan. Tim bekerja sama dengan Kitabisa untuk menggalang bantuan keperluan belajar untuk anak-anak pemulung.

Rencana jangka menengah Waste Solution Hub, pada 2021-2024 akan dibuat pusat operasional untuk daur ulang dan pembelajaran sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi (recycling and learning center). Sedangkan untuk jangka panjang, pada 2025-2030 ditargetkan memiliki 10.000 mitra pemulung, meningkatkan pendapatan pemulung sebanyak 100 persen, mengelola 1.000 ton sampah per hari, menghasilkan lebih dari 1.000 produk daur ulang, dan mengembangkan lebih dari 10 area pusat daur ulang dan pembelajaran di seluruh Indonesia. 

Sehingga pada tahun 2030, diharapkan dapat mengurangi timbulan sampah secara substansial melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Start typing and press Enter to search